Mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi fisik pendaki yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan habitat manusia.

Pendaki yang benar-benar ahli atau berpengalaman mendaki gunung akan selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan benar karena tahu bagaimana situasi di gunung seperti hawa dingin yang bisa membekukan, tempat aman mendirikan tenda selagi beristirahat.

Seringkali, pendaki pemula meremehkan kegiatan mendaki gunung, beberapa pendaki pemula menganggap bahwa mendaki gunung hanyalah sebuah ajang rekreasi untuk dipamerkan agar terlihat "survivor" tanpa memikirkan bahwa esensi mendaki gunung yaitu bisa pulang dengan selamat.

1. Mental Dan Fisik Yang Kuat Bakal Menunjang Keselamatanmu

Seorang pendaki gunung harus selalu kuat mental dan fisik juga ini merupakan salah satu hal wajib yang harus dimiliki sebelum memulai pendakian. Seorang pendaki idak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.

Sebelum mendaki, setidaknya 3 bulan sebelumnya pendaki harus sudah berlatih fisik, latihan kekuatan dan daya tahan menjadi foksu utamanya.

2. Gunung Merupakan Alam Liar, Kumpulkan Informasi Apapun Mengenai Gunung Yang Akan Didaki

Informasi seputar kondisi gunung, lokasi gunung, cuaca dan lain hal tentang gunung yang akan didaki sekarang ini mudah didapatkan baik melalui buku-buku, internet, ataupun bertanya kepada yang sudah ahli.

Semakin banyak informasi yang kamu punyai, semakin siap pula kamu mendaki.

3. Peta, Kompas, Altimeter Akan Berguna Saat Mendaki

Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter (Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut) atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.

4. Peralatan Pribadi Yang Benar-Benar Kamu Butuhkan Disana

Jaket anti air atau ponco lebih pas digunakan untuk mendaki guna melindungi kamu dari dinginnya ketinggian. Baju yang harus tetap kering dengan baju biasa harus dipisahkan, tak lupa sepatu gunung atau pendakian harus sudah kamu persiapkan beberapa hari sebelumnya. Beban yang dibawa sebaiknya tidak melebihi sepertiga berat tubuh pendaki ( Kurang lebih 15-20 kilogram ).

5. Logistik Menunjang Kamu Bertahan Hidup Di Sana

Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawa wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.

Siapkan makanan dan air ekstra. Tujuannya untuk mengantisipasi cuaca buruk yang menyebabkan waktu pendakian molor.

6. Obat-obatan Tak Boleh Lupa Dari Daftar Persiapanmu

Obat-obatan tidak boleh disepelekan dalam hal mendaki ini, kita tidak akan pernah tau kapan kita akan sakit karena hal tersebut akan membahayakan diri sendiri.

7. Seperti Berusaha, Mulailah Dari Hal Yang Kecil Seperti Mendaki Dengan Ketinggian Rendah

Mendaki gunung bukanlah hal yang mudah dilakukan, pengalaman dan keahlian sangat dibutuhkan disini. Mendaki gunung lebih baik dimulai dari ketinggian yang rendah supaya kedepannya akan lebih mengerti medan-medan yang akan dihadapi.

8. Mendaki Dengan Etika, Bukan Dengan Kesombongan, Jaga Alam Sekitar

Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.

Jangan lupa bawa turun kembali sampah-sampah makanan yang sudah kamu bawa mendaki.

Menyepelekan peraturan yang ada dengan bermaksud "sok jago" malah bisa membuatmu membahayakan diri sendiri.